Hans


Judul : Hans

Penulis : Risa Sraswati

Penerbit : Bukune

ISBN : 978-602-220-216-5

Tebal : 257 Halaman

Rating Pribadi : 3 Stars

Blurb :


Masa hidup Hans Joseph Weel bisa dibilang tidak menyenangkan. Dia tidak pernah dekat dengan kedua orangtua atau saudara selayaknya anak-anak lain. Hanya Rosemery Boyld--Seorang wanita tua yang menganggap Hans seperti cucu sendiri--berada si sisinya sampai ke teror mengerikan itu ....

Meski begitu, Hans mampu menutupi kesepiannya dengan sangat baik. Dia lebih suka menderita sendiri ketimbang membagi derita dengan sahabat-sahabatnya yang lain, termasuk aku. Sikapnya yang selalu ceria, membuat siapapun tak menyangka bahwa ida punya masa lalu yang singkat, rumit, dan berakhir mengerikan.


".... Aku hanyalah anak kecil yang sedang menunggu Mama untuk menjemputku pulang. Jika boleh meminta, tolong jangan memanggilku dengan sebutan hantu. Panggil saja namaku ... Hans."
MENGANDUNG SPOILER!!!

A. Si Cantik Favoritku

Aku memutuskan untuk membaca Hans setelah Hendrick (mengingat mereka adalah sahabat sejati, sehidup-semati). Ketika membeli Hans aku sedang bokek, makanya benar-benar hanya membeli Hans seorang, tanpa selingan untuk kemudian hari. Aku sangat berharap buku ini sedikit lebih tebal agar setidaknya butuh waktu lama untuk membeli baru. Setidaknya sampai awal bulan huahaha!

First impression ketika melihat Hans adalah. Dia ini dulunya cowok cantik atau gimana, ya? Nuansa di sampul buku ini sangat beragam. Kita dibuat hangat dengan suasana rumah nenek (kelihatan dari bangku goyang di belakang), kita juga mendapatkan rasa manis dari kue-kue menggiurkan yang tersusun di atas meja, tapi kita juga dibuat bergidik dengan sosok transparan yang juga menjadi pemeran utama kita.

Di buku Hendrick memang dijelaskan kalau Hans sangat suka memasak, terutama kue, tapi aku tidak akan menyangka bahwa hal itu benar-benar ciri khasnya sampai harus ditampilkan pada sampul. Itu pasti berarti sesuatu dan aku tidak sabar untuk mengetahui apa itu. Hans kelihatan seperti cowok cantik yang mungkin agak-agak lembut, aku suka tipe-tipe begitu, mempunyai sisi keibuan padahal dia laki-laki.

Baru melihat sampul saja aku yakin Hans akan menjadi Favoritku, kita lihat kisah tragis apa yang membebani anak malang ini sampai dia harus meninggal di usia yang sangat muda. Mungkin aku harus membaca dengan sedikit lebih lambat, mengingat aku tidak punya apa-apa lagi setelah ini T_T.

B. Ngomongin Anu

Buku ini berjudul Hans, tapi hampir separuh cerita berjalan, nama Hans tidak kunjung muncul dalam halaman. Kenapa bisa begitu? Kalian akan tahu penyebabnya jika membaca buku ini sendiri. Kisah Hans tidak sederhana sama sekali. Peter dan Hendrick bertemu dengan konflik dan takdir yang mempengaruhi diri mereka, tapi Hans memerlukan banyak nama dan kisah sampai akhirnya ia benar-benar bertemu dengan penderitaan.

Menurutku itu tidak adil, bagaimana anak sekecil itu harus menghadapi suasana mencekam yang ia sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Nenek Rosemery yang baik hati benar-benar membuatku rindu sosok seorang nenek. Dia menjadi sosok malaikat bagi Hans, berusaha melakukan yang terbaik untuk membesarkannya, meskipun terkadang itu sangat sulit, terkadang ia pun berbuat salah.

Aku sangat menikmati cerita ini, ikut hanyut ke dalam setiap konflik dan masalah yang dialami oleh tokoh-tokoh di dalamnya. Namun, jujur saja, porsi Hans untuk berkembang dalam buku ini sangat sedikit, padahal ini kisahnya, tapi kemunculannya dalam buku malah sangat singkat. Ya ... aku tahu kisah Hans tidak sesederhana itu, bahkan bisa dibilang sangat rumit.

Tapi setidaknya aku ingin melihat interaksi antara Hans dan Hendrick lebih banyak dari sudut pandangnya, bagaimana ia di sekolah, bagaimana tingkah lakunya, apa kegiatan favoritnya (selain memasak kue), juga sifat-sifat buruknya. Semua itu kurang digali lagi, padahal Hans bisa jadi anak favoritku, tapi pengetahuanku tentangnya malah sedikit sekali T_T.

Di balik semua itu ... tetap saja konflik di sini sangat menyentuh hati, membuat mata berlinang tak karuan, membuat galau setelah menutup buku. Hans tidak meninggal dalam tragedi yang sama dengan Peter maupun Hendrick, tapi kematiannya benar-benar tak terduga. Aku sendiri tidak menyangka kejadian itu akan datang. Begitu sadar buku sudah mau habis, dan ending pun muncul. Aku hanya bisa terbengong-bengong.

C. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Hans
  • Seperti biasa, penyampaian yang dramatis yang bisa membuat mata berkaca-kaca, reka adegan yang benar-benar membawa pembaca memasuki lorong waktu, bahkan merasakan ketegangan setiap karakter.
  • Meskipun Hans adalah buku yang paling tebal dari dua buku sebelumnya, ini tetap bacaan ringan yang bisa diselesaikan dalam sekali duduk, ditambah konflik menarik yang membuat kita enggan mengalihkan mata dari buku.
Kekurangan Hans
  • Ini memang bukan kehendak Risa sebagai penulis, tapi aku kurang puas saja membaca kisah Hans yang malah tidak menceritakan lebih dalam tentangnya sama sekali. Kisah hidup Hans memang rumit, tapi bukankah bisa membujuknya untuk menceritakan lebih jauh tentang dirinya sendiri, membuat para pembaca juga mengenalnya lebih dekat.

D. Penutup

Seperti yang kukatakan sebelumnya, Hans tetaplah bacaan ringan meskipun halamannya paling tebal. Padahal aku berniat membacanya beberapa hari, nyatanya beberapa jam saja sudah beres, dan aku harus dirundung rasa bosan karena tidak ada bacaan lain T_T. Oh, mungkin kalian menyadari rating buku ini paling rendah dibandingkan dua buku sebelumnya. Itu ada alasannya.

Pertama, menurutku buku ini kurang cocok diberi judul Hans, mungkin lebih cocok berjudul Oma Rosemery karena memang dia lah tokoh utama di dalam buku ini. Dan lagi ... kematian Hans tidak begitu tragis menurutku. Bukan berarti kematiannya tidak berpengaruh! Hanya saja, dibanding Peter dan Hans yang kematiannya benar-benar memilukan, kematian Hans lebih terasa mengejutkan.

Aku tetap menyukai Hans dan kisah masa lalunya, tapi aku harap ada buku lain yang lebih menjabarkan bagaimana sisi lain dari Hans, sebagaimana kita melihat sisi lain Hendrick dan Peter. Aku benar-benar ingin mengenal anak itu lebih akrab. Kalau anaknya mau dan penulisnya mengizinkan tentu saja.

Mungkin segitu dulu review dariku, semoga bisa bermanfaat bagi kalian. Sampai jumpa di review selanjutnya. William. ^O^/

Comments

Impy's all-time-fav book montage

The School for Good and Evil
A World Without Princes
The Last Ever After
Quests for Glory
House of Secrets
Battle of the Beasts
Clash of the Worlds
Peter Pan
A Man Called Ove
My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry
The Book of Lost Things
The Fairy-Tale Detectives
The Unusual Suspects
The Problem Child
Once Upon a Crime
Tales From the Hood
The Everafter War
The Inside Story
The Council of Mirrors
And Every Morning the Way Home Gets Longer and Longer


Impy Island's favorite books »

Baca Review Lainnya!

Ily

Laut Bercerita

Aku Menyerah pada Serial Omen-nya Lexie Xu

Novel-novel Terkutuk (Mostly Watpat)

Matahari Minor

Mbah Rick Riordan Melanggar Semua Pakem dalam menulis POV1 (dan Tetap Bagus)

Sky Academy