Peter


Judul : Peter

Penulis : Risa Saraswati

Penerbit : Bukune

ISBN : 978-602-220-188-5

Tebal : 175 Halaman

Rating Pribadi : 3,5 Stars

Blurb :

Apa kau tahu kalau ada juga hantu yang menyebalkan? Ada, namanya Peter Van Gils! Anak hantu keturunan bangsawan belanda itu paling bisa membuatku gemas, kesal, marah, bahkan terkadang takut. Tidak hanya manusia, empat sahabat gaibku yang lain juga sering kewalahan menghadapi tangan jahat dan sifat 'sok benar'-nya. Namun, suatu malam ... kudapati dia murung dan sedih.

"Dia rindu mamanya, Risa ...." Begitulah cerita yang kudengar.

Saat itu aku baru sadar, Peter sebenarnya begitu rapuh. Kehidupan di dunia dan kematian yang membuatnya menjadi seperti ini. Dibawa jauh dari negerinya, lalu kehilangan ayah yang diidolakan dan ibu yang sangat dicintainya. Kini, dia mengizinkanku membagi kisah hidupnya dan mengenal Peter lebih dalam.
MENGANDUNG SPOILER!!!

A. Seleraku Banget

Aku bukan tipe orang yang suka membeli buku lewat online, selain takut ketipu, aku juga lebih suka survey langsung ke toko buku sekalian numpang ngadem dari kehidupan duniawi. Namun, ketika waktu mulai menyibukkanku untuk pergi sesuka hati ke toko buku, pada akhirnya belanja online adalah pilihan satu-satunya.

Awalnya aku mencari buku fantasi terjemahan, yang mana adalah genre favoritku, tapi kok tumben sekali tidak ada yang nyangkut di hati! Akhirnya aku beralih dari genre itu, dan meneruskan pencarian di genre fiksi biasa, supaya jangkauan lebih luas ceritanya. Dan ... tanpa disangka dan diduga, buku Peter muncul begitu saja di depan layar.

Hellow ... Siapa anak manis ini, (gen tante-tanteku muncul begitu saja ke permukaan). Sampul buku ini adalah anak yang kira-kira berusia 12 tahun, di dalam sebuah cermin, bergaya tengil dengan senyum miring nyebelin gitu, baju rapi, rambut pirang. Nah, ini sih gambaran tokoh kesukaanku banget. Ditambah nama Peter gede banget bertengger di atasnya. Namanya ngingetin aku sama Peter Pan. Arrrgh!!! lagi-lagi!!!

Namun, apakah kalian bisa melihat keanehan pada anak ini? Bisa? Bisa? Betul ... Kenapa ni anak pucet banget kayak mayat hidup, apakah dia kekurangan vitamin E atau D atau kekurangan darah? Dan ternyata ... dia adalah hantu. (kecewa tante!) Dia adalah salah satu dari lima sahabat hantu si penulis yaitu Risa Saraswati.

Hold on a second!!! Ada lima? Ini sebuah kabar baik sekaligus kabar buruk buatku. Kabar baik karena bahan bacaanku akan semakin banyak, kabar buruk karena duitku akan terkuras lagi dan lagi dan lagi. Well, kalau worth it sih nggak masalah buatku, tidak ada harga untuk buku bagus. Marilah kita membaca kisah Peter si hantu yang nakal, dan kita lihat apakah dia bisa mengambil simpati kita.

P.S : Di buku tertulis Peter sedang bersamaku ketika membaca buku ini, aduuh jadi grogi. Haruskah aku pakai lipstick? Atau eyeliner barangkali! (Dia 12 tahun! Dia 12 tahun! Sadar!)

B. Ngomongin Anu

Peter sebagai hantu adalah anak yang nakal, jahil, pemarah, iseng, manja, tidak mau kalah, egois, pokoknya semua hal yang membuat siapa pun kesal. Namun, apakah Peter selalu seperti itu? Ternyata tidak, Esperanza. Buku ini membawa kita ke jaman baheula, ketika Peter masih anak-anak (ya, pas jadi hantu juga masih anak-anak, sih, tapi di sini lebih anak-anak lagi ... You know what i mean, lah ye!)

Peter berasal dari keluarga kaya dan bahagia. Ibunya sayang betul sama dia, terkadang malah terkesan terlalu memanjakan. Kebalikan dari ayahnya yang sangat keras. Dia ingin Peter menjadi anak yang kuat dan cerdas. Sayangnya, tubuh Peter malah terbilang pendek untuk anak seusianya, dia juga sangat lamban menerima pelajaran. Jadilah hubungan Peter dan sang ayah sedikit tidak harmonis, meskipun siapa pun tahu kalau mereka saling menyayangi.

Suasana hatiku saat membaca buku ini sedikit aneh. Aku tahu keluarga Van Gils adalah keluarga belanda yang tinggal di Indonesia pada zaman penjajahan, artinya sekitar tahun 1940(?). Tapi rasnya aku tidak bisa membayangkan diriku sedang berada di Indonesia tahun 40-an. Rasanya kayak biasa aja gitu. Mungkin karena novel ini fokus pada kisah Peter bukan sejarah Indonesia (ya iya laaah!)

Dari cara bicara para tokohnya pun tidak terlalu menggambarkan kalau mereka itu orang Belanda. Lebih seperti sebuah keluarga yang gaya bicaranya agak lucu. (terlepas dari fakta bahwa buku ini diangkat dari kisah nyata loh). Namun, aku suka sekali konflik di keluarga Peter yang perlahan memahat pribadinya menjadi orang yang lebih baik.

Seiring halaman buku kubalik, aku semakin mencintai Peter, bukan berarti sebelumnya aku benci, tapi perkembangan karakternya sangat terlihat dari bagaimana orang-orang memperlakukannya. Peter adalah anak yang baik, asalkan kita juga memperlakukannya dengan baik. Malah aku curiga anak ini punya insting hewan yang bisa tahu mana orang jahat mana orang baik.

Sebenarnya hidup Peter sudah mulai membaik, dia hampir menjadi anak kecil paling bahagia di dunia. Anak kebanggaan orang tua yang siap menggapai cita-citanya menjadi seorang pemimpin. Sampai suatu hari ... tragedi itu terjadi. Kejadian yang membuatnya berubah, membuatnya menjadi arwah penasaran yang menunggu sesuatu tidak pasti.

Peter yang malang ... doaku untukmu sama seperti sahabatmu, Risa. Apa pun yang sedang kau tunggu atau kau cari saat ini, semoga kau cepat menemukannya dan menjadi tenang.

C. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Peter
  • Perkembangan karakter yang bagus.
  • Penggambaran karakter Peter yang snagat baik. Mengesalkan tapi juga susah untuk membenci anak ini.
  • Kisah yang dibawakan ringan tapi mendalam, dan cukup menguras emosi tanpa harus membuang-buang waktu banyak untuk membacanya.
  • Tokoh yang tidak terlalu banyak, tapi masing-masing memiliki peran yang jelas.
Kekurangan Peter
  • Penggambaran latar yang kurang menonjol sehingga pembaca belum terlalu bisa terbawa suasana pada masa itu.
  • Tidak ada ilustrasi (Hei jangan protes ini supaya ada poin kedua yang bisa aku tambahkan. Sebenarnya itu bukan kekurangan juga!)

D. Penutup

Aku tahu seharusnya membaca Danur dulu sebelum Peter dan teman-temannya. Tapi ya ... mau gimana lagi, kepincutnya sama Peter duluan sih ha-ha-ha! Jadi aku memutuskan untuk membaca Peter Cs baru Danur Cs. Buku ini adalah bacaan yang sangat ringan, sekali duduk baca juga beres, tapi dijamin akan mengena ke di hati kalian sampai lama.

Untuk kali ini aku tidak salah menilai. Isi buku Peter sesuai dengan sampulnya yang bagus juga. Setelah ini apakah aku akan baca teman-teman hantu Teh Risa yang lain? Oh, pastinya! Siapa yang tidak penasaran dengan mereka setelah membaca Peter. (Periksa dompet) Semoga kebeli dengan cepat ya. Doain.

Sekian dulu review kali ini, semoga bisa membantu kalian dalam memilih bacaan. Sampai jumpa di review selanjutnya ^O^/

Comments

Impy's all-time-fav book montage

The School for Good and Evil
A World Without Princes
The Last Ever After
Quests for Glory
House of Secrets
Battle of the Beasts
Clash of the Worlds
Peter Pan
A Man Called Ove
My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry
The Book of Lost Things
The Fairy-Tale Detectives
The Unusual Suspects
The Problem Child
Once Upon a Crime
Tales From the Hood
The Everafter War
The Inside Story
The Council of Mirrors
And Every Morning the Way Home Gets Longer and Longer


Impy Island's favorite books »

Baca Review Lainnya!

Ily

Laut Bercerita

Aku Menyerah pada Serial Omen-nya Lexie Xu

Novel-novel Terkutuk (Mostly Watpat)

Matahari Minor

Sky Academy

Mbah Rick Riordan Melanggar Semua Pakem dalam menulis POV1 (dan Tetap Bagus)