Danur
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
ISBN : 9786022200192
Tebal : 216 Halaman
Rating Pribadi : 3,5 Stars
Blurb :
Jangan heran jika mendapatiku sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat sedang bersamaku. Saat itu. mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku.
Kalian mungkin tak melihatnya.... Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut... hantu. Ya, mereka adalah hantu, jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil.
Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukanku. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda tawa Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick—dua sahabat yang sering berkelahi—alunan lirih biola William, dan tak lupa: rengekan si Bungsu Johnsen.
Jauh dari kehidupan "normal" adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih. yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa memberi itu. Aku mulai menyadari bahwa hidupku bukan hanya milikku seorang....
Namaku Risa. Aku bisa melihat 'mereka'.
Dan 'mereka', sesungguhnya, hanya butuh didengar.
Mari kita bicarakan sampul Danur. Sampul ini ... Perfekto! This cover ... i love it sooo much. Gaya menggambar begini paling aku sukak, karena klasik, realistis, seram, misterius. Pokoknya aku sukak. titik. Bisa kita lihat Ada Peter C.S bersama Risa. Ho-ho-ho aku bahkan sudah bis menebak siapa saja mereka, dengan mata tertutup. Banyak poin untuk cover!
Penerbit : Bukune
ISBN : 9786022200192
Tebal : 216 Halaman
Rating Pribadi : 3,5 Stars
Blurb :
Jangan heran jika mendapatiku sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat sedang bersamaku. Saat itu. mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku.
Kalian mungkin tak melihatnya.... Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut... hantu. Ya, mereka adalah hantu, jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil.
Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukanku. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda tawa Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick—dua sahabat yang sering berkelahi—alunan lirih biola William, dan tak lupa: rengekan si Bungsu Johnsen.
Jauh dari kehidupan "normal" adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih. yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa memberi itu. Aku mulai menyadari bahwa hidupku bukan hanya milikku seorang....
Namaku Risa. Aku bisa melihat 'mereka'.
Dan 'mereka', sesungguhnya, hanya butuh didengar.
MENGANDUNG SPOILER!!!
A. Baru Kesampean Review
Hai ... hai ... Jika kalian tahu, dan sadar. Aku sudah lebih dulu membaca dan mereview Peter C.S sebelum Danur. Padahal jelas-jelas ini adalah buku pertama yang harus dibaca pertama. Aku meras seperti seorang penjahat kelas kakap huahaha. Namun, aku mau bertobat, dan aku akan membaca series Danur dengan urut. Kalau tidak ... akan menjadi pembaca model apa aku ini! Bar-bar!Mari kita bicarakan sampul Danur. Sampul ini ... Perfekto! This cover ... i love it sooo much. Gaya menggambar begini paling aku sukak, karena klasik, realistis, seram, misterius. Pokoknya aku sukak. titik. Bisa kita lihat Ada Peter C.S bersama Risa. Ho-ho-ho aku bahkan sudah bis menebak siapa saja mereka, dengan mata tertutup. Banyak poin untuk cover!
Sekarang Blurb. Ya Blurb sudah jelas menceritakan seorang gadis yang bisa melihat hantu. Aku sering menonton video Risa Saraswati, aku pikir kita semua pasti sudah tahu siapa dia. Aku memang telat mereview buku ini, dan perlu diingat aku nggak akan membandingkan buku ini dengan film-nya. Karena aku menganggap film itu tidak pernah ada. Sekian.
B. Ngomongin Anu
Aku membaca Danur sudah cukup lama sebenarnya, bahkan bisa dibilang sebelum Peter C.S. Makanya sudah agak-agak lupa. Namun, yang aku ingat buku ini bukan benar-benar novel, melainkan kumpulan kisah dan pengalaman dari sudut pandang Risa Saraswati yang notaben seorang indigo. Meskipun begitu buku ini punya kesinambungan satu-sama lain, dan garis besarnya masih terhubung.
Kisah-kisah yang ada di sini adalah pengalaman Risa selama teman-teman hantunya (Peter C.S) Ngambek dan tidak mau main lagi dengan dia. Selama menjalani hari-hari tanpa lima teman hantunya, Risa banyak menemukan teman, bahkan musuh, bahkan yang hanya numpang lewat. Selebihnya, dia tetap mengatakan kalau dia rindu kelima sahabat hantunya yang menyebalkan.
Buku ini menceritakan secuil kisah-kisah hantu yang menurutku alih-alih seram malah menyayat hati. Heran juga mendnegar orang-orang ketakutan baca buku ini. Wong kagak ada serem-seremnya, apa yang ditakutin, Woy! Buku ini memang tidak seram sebagai horor, tidak menantang jika disebut Thriller, tidak ajaib jika disebut fantasi, dan tidak cocok disebut romance. Namun, cerita ini tetap menghibur, terutama latar belakang para hantu yang beragam dan kebanyakan menyayat hati.
Di buku ini tidak benar-benar ada antagonis maupun protagonis, makanya tidak banyak yang bisa di nilai dari buku ini. Kesimpulannya, Danur menjadi buku yang menarik untuk dibaca, kita bisa menyelesaikannya dengan sekali duduk, tanpa mata pedes, tanpa encok, dan tidak akan kecewa setelahnya. Malah, tidak memutus kemungkinan kalau suatu saat Cerpen-cerpen di danur akan mempunyai buku solo masing-masing.
Mengingat betapa singkatnya kish mereka, dan tentunya kita para pembaca tidak akan cukup sebelum tahu secara detail! Ada satu adegan yang membuat hatiku tenteram, dan hangat. Yaitu ending. Aku tidak akan memberi spoiler terlalu jauh, pokoknya itu adegan favoritku, mungkin juga semua orang. Padahal harusnya seram ya ... bodo amat!
Kisah-kisah yang ada di sini adalah pengalaman Risa selama teman-teman hantunya (Peter C.S) Ngambek dan tidak mau main lagi dengan dia. Selama menjalani hari-hari tanpa lima teman hantunya, Risa banyak menemukan teman, bahkan musuh, bahkan yang hanya numpang lewat. Selebihnya, dia tetap mengatakan kalau dia rindu kelima sahabat hantunya yang menyebalkan.
Buku ini menceritakan secuil kisah-kisah hantu yang menurutku alih-alih seram malah menyayat hati. Heran juga mendnegar orang-orang ketakutan baca buku ini. Wong kagak ada serem-seremnya, apa yang ditakutin, Woy! Buku ini memang tidak seram sebagai horor, tidak menantang jika disebut Thriller, tidak ajaib jika disebut fantasi, dan tidak cocok disebut romance. Namun, cerita ini tetap menghibur, terutama latar belakang para hantu yang beragam dan kebanyakan menyayat hati.
Di buku ini tidak benar-benar ada antagonis maupun protagonis, makanya tidak banyak yang bisa di nilai dari buku ini. Kesimpulannya, Danur menjadi buku yang menarik untuk dibaca, kita bisa menyelesaikannya dengan sekali duduk, tanpa mata pedes, tanpa encok, dan tidak akan kecewa setelahnya. Malah, tidak memutus kemungkinan kalau suatu saat Cerpen-cerpen di danur akan mempunyai buku solo masing-masing.
Mengingat betapa singkatnya kish mereka, dan tentunya kita para pembaca tidak akan cukup sebelum tahu secara detail! Ada satu adegan yang membuat hatiku tenteram, dan hangat. Yaitu ending. Aku tidak akan memberi spoiler terlalu jauh, pokoknya itu adegan favoritku, mungkin juga semua orang. Padahal harusnya seram ya ... bodo amat!
C. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Danur- Kisah-kisah yang menarik, singkat, dan tidak membosankan.
- Pembawaan cerita yang menyenangkan, lucu, dan terasa sekali perbedaan auranya (bahwa mereka bukan manusia alias hantu alias setan alias ....)
- ILUSTRASIIII!!!
- Tidak benar-benar memiliki konflik, jadi pembaca pemalas (aku contohnya) bisa mudah bosan dan meninggalkan buku ini kapan saja.
- Porsi cerita yang sedikit.
- Tidak benar-benar mengandung unsur interistik.
- Beberapa gaya bercerita sedikit mengganggu. Contohnya yang seperti naskah drama, aku heran kenapa harus dibuat seperti itu.
D. Penutup
Hmmm ... aku bingung bagaimana mengekspresikan perasaan ketika membaca buku ini. Aku suka, tapi juga tidak suka di saat bersamaan. Aku suka kisah-kisahnya, tapi tidak suka karena tidak benar-benar ada konflik yang bisa dikomentari huehehe. Boleh jadi buku ini cepat aku lupakan, tapi akan langsung ingat begitu melihat sampulnya.
Terlepas dari benar atau tidaknya kisah-kisah di buku ini. Maksudku hantu-hantu itu, segala hal yang terjadi pada mereka. Aku tetap membaca buku ini tanpa merinding sedikit pun. Aku tetap menganggap bahwa ini fiksi. Can't relate too much, when i don't see waht she sees! Sudahlah, intinya buku ini netra buatku.
Ibarat memakan timun, rasanya tawar, menyegarkan, tapi juga mudah hilang (padahal aku gak suka timun kenapa juga bikin filosofi!) Selanjutnya Maddah menyusul! Sampai jumpa di review selanjutnya ^O^/
Terlepas dari benar atau tidaknya kisah-kisah di buku ini. Maksudku hantu-hantu itu, segala hal yang terjadi pada mereka. Aku tetap membaca buku ini tanpa merinding sedikit pun. Aku tetap menganggap bahwa ini fiksi. Can't relate too much, when i don't see waht she sees! Sudahlah, intinya buku ini netra buatku.
Ibarat memakan timun, rasanya tawar, menyegarkan, tapi juga mudah hilang (padahal aku gak suka timun kenapa juga bikin filosofi!) Selanjutnya Maddah menyusul! Sampai jumpa di review selanjutnya ^O^/
Comments
Post a Comment